ID
Home    Travel    Ingat Slogan 'NKRI Harga Mati', Bagaimana Sejarahnya?

Ingat Slogan 'NKRI Harga Mati', Bagaimana Sejarahnya?

14 Aug 2023 18:23 WIB
Margo Creator Genie Alfi
Genie Alfi

Sebagai masyarakat Indonesia, tentu kamu tidak asing dengan slogan 'NKRI Harga Mati". Slogan ini seolah menjadi slogan resmi bangsa Indonesia. Dari masyarakat kecil hingga pemerintahan pun menjadikan slogan 'NKRI Harga Mati' ini untuk menggaungkan sebuah semangat nasionalisme di berbagai konteks acara.

Namun, masyarakat Indonesia sendiri belum banyak yang tahu bagaimana slogan sederhana tersebut tercipta. Tidak begitu saja digaungkan, tetapi ada sejarah di balik 'NKRI Harga Mati' yang kini menjadi karakteristik pembangunan bangsa Indonesia. Dalam menyambut kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 2023, mari renungi kemerdekaan ini salah satunya dengan memahami sejarah slogan 'NKRI Harga Mati'.

1. Maksud slogan 'NKRI Harga Mati'

Nasionalisme pada anak-anak bangsa Indonesia

Apa maksud dari slogan 'NKRI Harga Mati'? Pertanyaan tersebut masih menjadi dilema masyarakat Indonesia. Pasalnya, tidak ada jawaban pasti apa maksud dari slogan ini. Mengingat, persepsi setiap orang dalam memahami maknanya akan berbeda sesuai pengalaman yang didapatkan. Namun, kamu harus menggaris bawahi bahwa NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dibangun dari beragama latar belakang para pejuang bangsa Indonesia. 

Hal inilah yang tertuang dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai nilai dasar persatuan bangsa. Dengan demikian, bangsa Indonesia bersifat keanekaragaman latar belakang Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) sebagai identitas bangsa yang tidak bisa diganggu gugat. Selain itu, 'NKRI Harga Mati' pun dikuatkan dengan berbagai empat pilar resmi bangsa Indonesia. Empat pilar tersebut, antara lain Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Khususnya, pada Pasal 37 ayat 5 yang berbunyi, “Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.” 

Lalu, tertuang dalam Pancasila sebagai dasar negara, NKRI itu sendiri, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar yang mencitrakan harga mati dari keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dilangsir dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Kamis, (23/1/2023), Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa isu utama yang paling penting dalam pertahanan negara adalah kedaulatan yang bersifat harga mati.

2. Pencetus slogan 'NKRI Harga Mati'

Mbah Liem

Slogan 'NKRI Harga Mati' sudah dicetuskan setelah Indonesia meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Tepatnya, pada tahun 1980-an ketika kesaktian Pancasila sebagai dasar negara mulai diragukan. Mbah Liem seorang kiai sekaligus pendiri Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten, Jawa Tengah kemudian memasang badan sebagai wujud pembelaan terhadap Pancasila dan keutuhan NKRI.

Nama KH Moeslim Rifa'i Imampuro atau Mbah Liem si kiai nyentrik Klaten pun menjadi melambung berkat keberaniannya. Bahkan, untuk membela Pancasila dan NKRI tersebut dari para kelompok Islam radikal atau transnasional. Melalui pidatonya, Mbah Liem guru spiritual Presiden Indonesia keempat Gus Dur, juga selalu memberi kalimat nasionalisme, “Mugo-mugo NKRI Pancasila aman makmur damai harga mati”.

Selain itu, identitas Mbah Liem sebagai kiai dan keturunan Kiai Imampuro dari Keraton Surakarta, tidak membuatnya keras hati. Justru, ia lebih senang bergaul dengan masyarakat desa dengan membawa semangat nasionalisme. Di Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti Klaten miliknya, Mbah Liem mewajibkan para santri mengikuti upacara bendera. Lalu, tidak ketinggalan pula menyanyikan lagu-lagu nasional,menghafal Pancasila, UUD 1945, serta mengajak para santri untuk berdoa bagi keutuhan NKRI. Itulah mengapa Mbah Liem sangat lekat dengan slogan 'NKRI Harga Mati'.

3. Penerapan slogan 'NKRI Harga Mati' dalam kehidupan bangsa Indonesia

'NKRI Harga Mati' masih digaungkan oleh masyarakat Indonesia meskipun Mbah Liem telah berpulang pada.Kamis, (24/5/2012) silam. Berbagai upaya mewujudkan slogan ini pun penuh kerja keras. Lalu, didukung berbagai aksi dari pemerintah pusat hingga setiap pribadi masyarakat bangsa Indonesia.

Namun, dengan 'NKRI Harga Mati' berbagai pandangan tentang Indonesia yang tertutup terhadap keanekaragaman pun mulai bermunculan saat ini. Padahal, maksud NKRI Harga Mati yang telah membumi tersebut berusaha menjaga kehidupan abadi dari nilai-nilai Pancasila yang tidak bisa diganggu gugat. Dengan demikian, keutuhan dan keharmonisan NKRI pun akan abadi.

Mbah Liem dalam konteks ini pun membawa slogan 'NKRI Harga Mati' demi menghidupkan misi Islam rahmatan lil alamin (rahmat atau karunia bagi seluruh alam). 

Sejarah singkat slogan ,'NKRI Harga Mati', ini semoga menjadikan kamu menjadi pribadi yang lebih berempati pada bangsa sendiri. Indonesia sangat butuh kamu dan kaum muda lainnya yang berani dan tegas untuk mempertahankan keutuhan Pancasila dan NKRI. Selamat hari kemerdekaan Indonesia, merdeka!

Tags: Travel History Kemerdekaan NKRI Harga Mati National
Other Stories