Fakta Seblak Jajanan Viral, Sudah Ada dari 1940

Banyak orang yang menilai seblak hanya sebagai makanan pedas yang tidak begitu bergizi. Pasalnya, ketika sekilas dilihat, seblak hanya terdiri dari aci belaka. Nah, untuk mematahkan stigma seblak tersebut kamu harus tahu kandungan seblak yang bermanfaat bagi kesehatan.

Seblak identik dengan makanan pedas. Di mana pedas ini dominan bersumber pada cabai sumber vitamin C. Jika kamu mengonsumsi makanan mengandung cabai, beberapa manfaat yang didapatkan sangat baik untuk kulit hingga menurunkan kadar kolesterol jahat. Secara spesifik, kamu akan terhindar dari radikal bebas akibat polusi dan sengatan panas sinar matahari. Lalu, Vitamin C pada cabai seblak juga mencegah kamu dari penuaan diri karena manfaat antioksidan yang berperan di sini.

Manfaat seblak juga bisa kamu dapatkan dari kandungan kencur (kaempferia galanga) yang mengharumkan cita rasa seblak. Kencur terbukti secara ilmiah kaya akan antibakteri. Dengan demikian, kamu 

akan terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang gigi, gusi, kulit, hingga gangguan pernafasan. 

Selain itu, kencur yang memiliki bau harum mengandung aromaterapi untuk menghilangkan stres. Dipadu dengan cabai pada bumbu khas seblak, kencur justru semakin ampuh mencegah kamu dari radikal bebas. Pasalnya, kencur memang sumber antioksidan flavonoid. Sampai sini, kamu jangan lagi meremehkan seblak makanan khas Sunda ini, ya!

Seblak adalah makanan yang dipadu dari berbagai kreasi tapioka. Mengapa demikian? Seblak yang mengandung banyak manfaat bagi kesehatan ternyata hanyalah sebuah kerupuk aci.

Lalu, kerupuk aci ini dijadikan sebagai bahan dasar seblak yang wajib kamu pakai. Selain aci, penjual pun biasanya menambahkan sumber tapioka lainnya seperti makaroni, kwetiau, cireng, dan olahan makanan tepung tapioka lainnya.

Jika dilihat dari sumber alam masyarakat Sunda, Jawa Barat, maka sudah jelas produksi tapioka melimpah di sana. Bahkan, Jawa Barat disebut sebagai sumber produksi tapioka. Masyarakat Jawa Barat cukup pintar memanfaatkan singkong sebagai kekayaan alam pembawa berkat. Selain seblak, kamu juga bisa menemukan makanan khas Sunda yang hampir ada di mana saja. Sebut saja cilok (aci dicolok), cimol (aci digemol), dan bakso aci.

Lalu, kreasi tapioka ini pun membawa jawaban yang tidak jelas jika seseorang bertanya, "Komposisi seblak itu apa, ya?" karena tentu saja, ini adalah hasil kreasi dari melimpahnya produksi tapioka dengan beragam bentuk. Keadaan seperti ini kemudian, membawa ide bagi setiap penjual seblak untuk berkreasi terhadap topping seporsi seblak yang dijualnya.

Daerah Sunda, khususnya Bandung terkenal dengan Seblak makanan pedas. Seblak makanan yang viral ini ternyata bukan produk baru di mata masyarakat Jawa Tengah. Bahkan, bagi masyarakat Garut dan Cianjur Selatan, Jawa Barat yang termasuk masih dalam area tanah Sunda.

Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, kerupuk yang kamu temukan di seblak sudah diolah sedemikian rupa. Pemasakannya pun mirip bagaimana kamu memasak seporsi seblak. Pertama, sejarah mencatat kuliner bernama kerupuk léor atau kerupuk lemas. Kerupuk léor ini telah menolong ekonomi masyarakat Jawa Barat saat krisis pangan melanda negeri di tengah penjajahan. Lalu, sekitar tahun 1940-an, krupuk godog atau kerupuk rebus khas Sumpiuh, Jawa Tengah telah menjadi makanan populer hingga saat ini. 

kemudian, mulai tahun 2000-an, makanan seblak yang berkomposisi kerupuk rebus juga telah populer di seluruh nusantara. Saat ini, para pecinta kuliner dari berbagai dunia internasional pun sudah banyak yang menikmati cita rasa seblak Sunda dengan modifikasi unik.

Seblak kini menjadi makanan kaki lima dengan beragam merek. Meski demikian, para pedagang tetap mencoba mempertahankan keaslian seblak khas Bandung, Jawa Barat melalui bumbu-bumbu rempah. Seblak tidak bisa meninggalkan kencur, jahe, dan cabai sebagai bumbu utama. Namun, isian atau topping seblak bebas dikreasi oleh penjual sesuai selera pasar. Setelah membaca artikel ini, bagaimana pendapatmu tentang seblak?