ID
Home    finance    Inilah 4 Jenis Investasi Dimulai dari Resiko Paling Rendah hingga Paling Tinggi

Inilah 4 Jenis Investasi Dimulai dari Resiko Paling Rendah hingga Paling Tinggi

15 Aug 2023 13:25 WIB
Margo Creator Christ Bastian
Christ Bastian

Bagi sebagian besar pekerja yang sudah menerima gaji setiap awal bulannya biasanya lebih memilih untuk menabung demi masa depan dengan berbagai alasan, seperti biaya untuk menikah dan untuk membeli tempat tinggal atau kendaraan pribadi. Akan tetapi, beberapa dari mereka justru lebih memilih untuk menginvestasikan sebagian gaji yang didapat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

Di zaman serba modern ini, investasi tidak hanya melulu soal pembelian emas batangan atau membeli tanah hingga rumah dengan harapan bisa dijual lagi di harga yang lebih tinggi lagi. Saat ini, investasi bisa dilakukan di berbagai instrumen, dimulai dari instrumen dengan risiko paling rendah hingga yang paling tinggi sekalipun. Berikut 5 jenis investasi yang dimaksud.

1. Deposito

Ilustrasi investasi

Deposito merupakan investasi yang berupa rekening bank dengan menghasilkan bunga dan memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan sebelumnya. Uang para nasabah harus tetap berada di dalam rekening selama jangka waktu yang ditetapkan agar dapat memperoleh tingkat bunga yang sudah disebutkan. Deposito pada umumnya membayar tingkat bunga yang sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan rekening tabungan biasa. Semakin lama waktu jatuh tempo, maka semakin tinggi pembayaran bunga tersebut.

Untuk deposito sendiri dinilai sebagai salah satu investasai dengan risiko paling rendah karena memperoleh tingkat suku bunga yang sudah pasti dalam beberapa waktu ke depan. Selain itu, beberapa keuntungan memiliki deposito diantaranya dapat dijadikan sebagai agunan atau jaminan kredit, dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito, serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

2. Reksadana

Ilustrasi investasi

Reksadana merupakan salah satu bentuk investasi di mana perusahaan investasi tersebut mengumpulkan uang dari para investor (yang telah menginvestasikan sejumlah uang miliknya) dalam sekuritas. Agar bisa memiliki reksadana, para investor membeli unit penyertaan dalam reksadana. Setiap unit penyertaan mewakili bagian kepemilikan investor dalam reksadana dan pendapatan yang dihasilkannya.

Saat ini, investasi reksadana kian dilirik oleh sebagian besar calon investor maupun investor yang sudah berpengalaman dengan berbagai alasan, seperti manajemen pengelolaan investasi yang bekerja secara profesional, diversifikasi atau dalam istilahnya "jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang", terjangkau, serta likuiditas (maksudnya investor reksadana dapat dengan mudah menebus unit penyertaannya kapan saja).

Investasi reksadana sendiri dibagi menjadi 4 jenis, yakni reksadana pasar uang, reksadana obligasi, reksadana saham, dan reksadana target tanggal (campuran dari reksadana saham, obligasi, dan investasi lainnya). Sama halnya dengan deposito, reksadana merupakan salah satu investasi dengan tingkat risiko rendah.

3. Obligasi

Ilustrasi obligasi

Salah satu jenis investasi ini masuk ke dalam reksadana, namun akan dijelaskan lebih detail lagi pada bagian ini. Obligasi merupakan instrumen pendapatan tetap yang mewakili pinjaman yang diberikan oleh seorang investor kepada seorang peminjam (biasanya perusahaan atau pemerintahan). Dengan demikian, obligasi dianggap sebagai surat utang antara pemberi pinjaman dan peminjam yang mencakup rincian pinjaman serta pembayarannya.

Umumnya, obligasi digunakan oleh perusahaan, pemerintah daerah, negara bagian,dan pemerintah pusat yang bertujuan untuk mendanai proyek dan operasi di suatu negara. Pemilik obligasi dikenal sebagai pemegang utang, atau kreditur, dari penerbit obligasi. Beberapa risiko yang perlu diperhatikan mengenai obligasi seperti:

  • Ketika suku bunga turun, harga obligasi naik.
  • Harus menginvestasikan kembali hasil keuntungan dengan tingkat yang lebih rendah dibandingkan keuntungan sebelumnya
  • Saat terjadi inflasi yang begitu meningkat, obligasi dapat memiliki tingkat return negatif
  • Obligasi korporasi bergantung pada kemampuan penerbit dalam pelunasan hutang
  • Likuiditas rendah pada beberapa obligasi yang menyebabkan terjadinya volatilitas harga
  • Peringkat kredit korporasi yang rendah dapat menyebabkan suku bunga menjadi lebih tinggi pada pinjaman sehingga memengaruhi pemegang obligasi.

Dengan demikian, investasi obligasi termasuk dalam resiko tingkat menengah dilihat dari penjelasan di atas.

4. Saham, Kripto, dan Forex (Foreign Exchange)

Ilustrasi perdagangan saham

Investasi saham, kripto, atau forex merupakan investasi dengan tingkat risiko paling tinggi. Meski demikian, investsi di instrumen-instrumen tersebut justru menghasilkan keuntungan paling tinggi dibandingkan dengan 3 jenis investasi yang telah disebutkan sebelumnya. Untuk instrumen-instrumen ini mengacu pada aksi perdagangan dengan membeli di harga yang paling rendah, lalu kemudian dijual pada harga yang paling tinggi.

Begitu juga halnya dengan kripto dan forex yang juga bisa dilakukan dengan cara serupa. Hanya saja, jika investor melakukannya dengan asal-asalan, maka itu sama saja melakukan tindakan gambling (judi), seperti yang diucapkan banyak orang. Di samping itu, saham dan kripto juga bisa disimpan dalam waktu yang begitu lama dan bisa dijual di harga yang lebih tinggi.

Seperti yang dilakukan investor kawakan global, Warren Buffett, yang terus melakukan praktek seperti ini sejak usia muda hingga saat ini sehingga ia masuk ke dalam 10 besar orang terkaya di dunia untuk saat ini. Sedangkan forex sendiri, hanya bisa dilakukan di rentang jangka pendek dan tidak bisa disimpan lama, seperti yang dilakukan pada saham dan kripto.

Investasi ini sendiri bisa dinaikkan ke tingkat risiko sangat tinggi jika para investor melakukan perdagangan dengan menggunakan leverage (istilahnya meminjam ke broker lebih besar daripada dana investor itu sendiri dengan harapan memperoleh keuntungan lebih tinggi lagi, akan tetapi apabila dilakukan secara asal-asalan atau gambling, maka uang yang diinvestasikan akan habis dengan cepat.

Bagi para pemula, tidak disarankan untuk melakukan perdagangan semacam ini, kecuali bagi yang sudah berpengalaman di perdagangan ini selama bertahun-tahun. Itulah 4 jenis investasi yang perlu diketahui. Dari keempat jenis ini, kalian sudah pernah investasi di instrumen apa?

Sumber:

https://www.investopedia.com/terms/t/timedeposit.asp#:~:text=Key%20Takeaways-,A%20time%20deposit%20is%20an%20interest%2Dbearing%20bank%20account%20that,rate%20that%20the%20depositor%20receives.
https://www.investopedia.com/terms/b/bond.asp
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/121
https://www.investor.gov/introduction-investing/investing-basics/investment-products/mutual-funds-and-exchange-traded-1#:~:text=What%20are%20mutual%20funds%3F,buy%20shares%20in%20mutual%20funds.
https://www.investopedia.com/articles/bonds/08/bond-risks.asp#:~:text=These%20are%20the%20risks%20of,a%20negative%20rate%20of%20return.

Tags: finance saham keuangan deposito reksadana
Other Stories