Mengenal Emotional Numbness di Tengah Maraknya Kasus Bunuh Diri
Maraknya kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa menjadi sebuah pembelajaran berharga bagi siapapun khususnya terkait isu kesehatan mental.
Kondisi mati rasa, hampa, dan kehilangan minat untuk menjalani hidup, bisa saja menjadi faktor alasan mengapa akhirnya seseorang memilih keputusan bunuh diri.
Namun, bagi beberapa orang, mati rasa secara emosional menjadi strategi pengalihan dari masalah kehidupan. Meski begitu, mati rasa biasanya timbul akibat stress yang berkepanjangan.
Oleh sebab itu, menjaga kesehatan mental menjadi penting saat ini di tengah fenomena bunuh diri. Kesehatan mental merupakan fondasi dasar seseorang untuk menjalani hidup dengan segala aktivitasnya.
Waspadai, Jika Kamu Mulai Mati Rasa
Terkadang, hidup terasa begitu berat sehingga kamu dapat merasakan mati rasa emosional. Ini adalah suatu kondisi di mana kamu mulai kehilangan kontak dengan emosi yang dirasa seperti hati yang telah membeku.
Perubahan ini mungkin tidak terjadi dalam semalam, tetapi muncul secara perlahan. Kamu bisa saja mulai kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasanya memberi kegembiraan dan mungkin merasa sulit untuk terhubung dengan orang-orang sekitar.
Kondisi kesehatan mental ini bisa disebut sebagai emotional numbness. Menurut pakar psikologi, Mayra Mendez, emotional numbness adalah keadaan di mana individu mengalami kekosongan emosional dan mengalami kesulitan dalam mengartikulasikan perasaan yang mereka alami.
Keadaan ini dipicu karena rasa stress berkepanjangan sehingga menimbulkan hilangnya minat terhadap sesuatu. Emotional numbness juga disebabkan oleh perasaan kecewa serta kejadian traumatis.
Penyebab dan Gejala Emotional Numbness
Beban emosional dan tekanan yang berkepanjangan dapat membebani sistem kesehatan mental seseorang. Pekerjaan, masalah pribadi, atau situasi sulit lainnya dapat menyebabkan seseorang merasa terlalu terbebani. Hal ini bisa menjadi penyebab munculnya mati rasa emosional.
Tidak hanya itu, mati rasa emosional juga sering kali muncul sebagai tanda atau gejala dari sejumlah kondisi berikut:
- Pengalaman peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, kehilangan orang yang dicintai, cyberbullying, atau pelecehan seksual.
- Mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu, seperti antidepresan.
- Ketergantungan pada alkohol atau penyalahgunaan obat-obatan.
Gangguan kesehatan mental, termasuk gangguan kecemasan, depresi, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan kepribadian ambang (BPD), atau skizofrenia.
Sedangkan, untuk gejala dari mati rasa emosional sendiri dapat mencakup:
- Kehilangan respons emosional yang intens
Orang yang mengalami mati rasa emosional mungkin merasa bahwa emosi mereka tidak lagi sekuat atau sejelas seperti biasanya. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi atau mengungkapkan perasaan mereka secara normal. - Penurunan minat dan motivasi
Minat terhadap aktivitas atau hobi yang sebelumnya menyenangkan bisa menurun secara signifikan. Kamu mungkin merasa sulit mendapatkan motivasi untuk melakukan hal-hal yang pada awalnya menyenangkan. - Isolasi sosial
Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang cenderung menghindari pertemuan sosial atau bahkan mengurangi interaksi dengan teman, keluarga, atau rekan sejawat. - Perasaan Hampa
Seseorang yang mengalami mati rasa emosional mungkin merasa seolah-olah hidup mereka kehilangan makna atau tujuan. - Kesulitan mengatasi konflik atau stres
Menghadapi situasi konflik atau stres mungkin menjadi lebih sulit bagi kamu yang mengalami mati rasa emosional.
Saat Mengalami Emotional Numbness, Kamu Bisa Lakukan ini
Kalau kamu merasa bahwa saat ini sedang mengalami emotional numbness, jangan khawatir kamu tidak sendiri. Kamu bisa melakukan beberapa hal ini:
- Me Time
Luangkan waktu untuk diri kamu sendiri. Momen ini akan menjadi kesempatan buat kamu untuk merasa terkoneksi dengan emosi dan pikiran diri sendiri. Kegiatan me time tentu sangat beragam sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kamu. Hal paling penting dalam me time adalah kenyamanan kamu. - Ngobrol dengan support system
Saat kamu sulit untuk mengenali emosi diri, kamu bisa mengajak ngobrol ataupun deep talk dengan seseorang yang dipercaya. Mereka dapat memberikan perspektif yang berharga atau bahkan sekadar mendengarkan dengan penuh pengertian. Terkadang, hanya dengan berbagi, kamu dapat merasakan koneksi emosional yang lebih dalam. - Mintalah bantuan profesional
Jangan ragu untuk berkonsultasi kepada profesional di bidang kesehatan mental. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membantu kamu memahami serta mengatasi gejala emotional numbness dengan tepat. Meminta bantuan profesional adalah langkah kuat dalam merawat kesehatan mental kamu.
Kesimpulan:
Jika kamu berada di fase emotional numbness, ingat kamu tidak sendirian. Kenali perasaan dan emosi kamu serta jangan lupa untuk meminta dukungan ataupun bantuan. Tetaplah hidup dengan semangat~