ID
Home    Life    Mengenal Istilah Frenemy: Musuh Berbalut Persahabatan dan Cara Mendeteksinya

Mengenal Istilah Frenemy: Musuh Berbalut Persahabatan dan Cara Mendeteksinya

24 Aug 2023 09:40 WIB
Margo Creator Putri Octapia Saragih
Putri Octapia Saragih

Apakah kamu yakin bahwa kamu benar-benar mengenal semua teman kamu? Apakah relasi yang kamu bangun bersama mereka sungguh tulus, ataukah ada di antara mereka yang hanya berpura-pura menjadi teman?

Tidak semua hubungan adalah sumber kedamaian. Terkadang, ada individu yang seolah-olah berada di pihak kamu, namun di dalam hatinya mereka menyimpan niat buruk dan persaingan yang tersembunyi. Itulah yang disebut dengan Frenemy, istilah yang merujuk pada musuh berbalut persahabatan.

Frenemy dalam Sorotan

Ilustrasi frenemy.

Frenemy, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai musuh berkedok teman, adalah orang yang mengakui keberadaan kamu dengan sapaan yang hangat dan dukungan yang terlihat tulus. Tetapi di balik kedekatan tersebut tersimpan sentimen iri dan niat jahat.

Penting untuk diingat bahwa istilah ini tidak hanya mengacu pada individu yang secara terang-terangan tidak menghargai kamu. Tetapi juga bisa merujuk pada orang-orang yang tampak akrab namun merasakan kecemburuan terhadap pencapaian kamu. Mereka mungkin bertingkah baik di depan kamu, tetapi secara diam-diam menyebarkan gosip atau komentar negatif tentang kamu.

Memahami Ciri-ciri Frenemy

Ilustrasi frenemy.

Mengidentifikasi frenemy bukanlah tugas yang mudah, sebab mereka cenderung menyembunyikan karakter asli mereka di balik kedekatan yang diakui oleh banyak orang sebagai "teman sejati". 

Meskipun begitu, ada beberapa pola perilaku yang bisa kamu perhatikan guna mengetahui apakah seseorang itu adalah frenemy. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

1. Tidak Sepenuh Hati Merayakan Kesuksesan Kamu

Frenemy cenderung enggan dengan tulus merayakan pencapaian kamu. Mereka mungkin merasa cemburu terhadap apa yang kamu raih, sehingga ucapan selamat atau dukungan yang mereka berikan terasa tidak tulus.

2. Menahan Kamu

Saat kamu mengungkapkan aspirasi untuk hal baru atau lebih baik, frenemy mungkin tidak akan begitu antusias. Mereka bisa dengan halus menghambat semangat kamu, bahkan mungkin sengaja mengganggu potensi kamu.

3. Pujian yang Tidak Tulus

Seorang frenemy jarang memberikan pujian yang tulus. Ketika kamu mencari dukungan emosional atau validasi dari mereka, pujian yang kamu terima mungkin terdengar seperti formalitas atau sekadar setengah hati. Jangan terkecoh, mereka bahkan bisa menggunakan pujian palsu sebagai alat untuk merusak kamu.

Strategi Menghadapi Frenemy

Ilustrasi frenemy.

Menghadapi frenemy bisa menjadi beban emosional, karena kehadiran mereka tanpa sadar merendahkan semangat kamu.

Sebelum situasinya semakin meruncing, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengatasi frenemy:

1. Berhati-hati saat Berbagi Informasi Pribadi

Jika kamu menyadari bahwa seseorang tidak dapat diandalkan, bijaklah dalam memilih informasi pribadi yang kamu bagi dengan mereka.

2. Hindari Mencela Mereka

Walau kamu mungkin merasa tergoda untuk ikut berbicara negatif tentang frenemy, lebih baik tahanlah diri kamu. Jika teman-teman lain mulai mengkritik mereka, cukup katakan bahwa kamu memilih untuk menjaga jarak darinya.

3. Menghadapi Permasalahan

Jika perilaku frenemy semakin meresahkan, cobalah hadapi mereka secara langsung. Tanyakan dengan sopan apakah ada sesuatu yang telah kamu lakukan yang mungkin menyakiti mereka atau membuat mereka marah.

4. Tetapkan Batas

Terakhir, jika kamu menyadari bahwa interaksi dengan frenemy terus menggerus kesehatan mental kamu, saatnya untuk menetapkan batas. Kamu tidak perlu sepenuhnya memutuskan hubungan atau memblokir mereka dari media sosial, tetapi pertahankan interaksi seminimal mungkin.

Mengenali frenemy adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan emosional dan membangun lingkaran sosial yang positif. Tetap waspada terhadap tanda-tanda di atas, agar dapat membantu kamu melindungi diri dari pengaruh negatif orang-orang di sekitar kamu.

Tags: Life frenemy musuh berkedok teman teman musuh
Other Stories