EN
Home    Technology    Pernah Digadang-gadang akan Kalahkan ChatGPT, ini 4 Fakta Terbaru Google Bard

Pernah Digadang-gadang akan Kalahkan ChatGPT, ini 4 Fakta Terbaru Google Bard

23 Jul 2023 14:20 WIB
Margo Creator May Ansar
May Ansar

Keberhasilan ChatGPT yang berhasil menghipnotis masyarakat luas akan kecanggihan teknologinya, yang kemudian hal serupa dilakukan oleh perusahaan raksasa Google turut serta meluncurkan teknologi AI seperti ChatGPT yang bertajuk Google Bard.

Adapun spekulasi yang muncul bahwa Google Bard akan menjadi pesaing ChatGPT. Hal tersebut lantas menarik perhatian para ahli pemerhati teknologi, beberapa ahli mengatakan bahwa Google Bard lebih unggul dari ChatGPT.

Namun, kalaupun Bard lebih banyak digunakan pasti kedua AI ini memiliki pasarnya masing- masing. Lalu, apa itu sebenarnya Google Bard dan bagaimana cara mengaksesnya? Ayo baca lebih lanjut untuk mengetahui cara akses serta fakta terbarunya!

Google Bard: Pengertian dan Cara Akses

Cara Menggunakan Google Bard

Google Bard adalah salah satu fitur yang ditawarkan oleh Google dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Bard berbasis LaMDA atau Language Model for Dialogue Application yang artinya Bard memunculkan prediksi kata yang dianalisis dari teks data.

Bard sendiri sudah dikembangkan sejak dua tahun lalu oleh Google dan LaMDA untuk menghasilkan percakapan AI dan layanan bahasa. Eksperimen Bard ini dilatih menggunakan sekelompok data agar bisa memberikan prediksi yang tepat sesuai dengan teks yang diberikan.

Adapun cara menggunakannya hampir persis dengan mesin pencari Google, kamu hanya perlu mengunjungi link ini https://bard.google.com/ sampai ruang obralan Bard terbuka. Lalu ketik apapun yang ingin kamu tanyakan atau minta pada kolom teks.

Setelah memasukkan detail informasi yang dibutuhkan, Bard akan menampilkan jawaban yang relevan dan terkini. Informasi terupdate ini yang menjadi nilai plus Google Bard jika dibandingkan dengan ChatGPT yang konteks waktunya baru sampai pada tahun 2021.   

Fakta Terbaru Google Bard

Setiap kesuksesan suatu produk atau barang pasti selalu ada kisah dibaliknya. Google Bard tampaknya memiliki cerita yang cukup beragam didalamnya, mulai dari fitur baru yang dikembangkan hingga pengalaman pelatih Bard AI yang cukup membuat kita menaruh simpati. 

1. Pelatih Google Bard Merasa Pasrah

Pelatih Google Bard merasa mendapatkan tekanan di tempat kerja yang berupa instruksi bertele-tele, bekerja tidak sesuai dengan job desk mereka, dan tidak bisanya mereka untuk resign begitu saja karena terikat kontrak kerja.

Beberapa karyawan bahkan mendapatkan gaji jauh dibawah bayaran yang seharusnya pelatih AI dapatkan. Namun, mereka semua harus berlapang dada dan melawan stres karena telah terikat oleh sebuah kontrak.

Kemudian, job desk yang seharusnya hanya sebagai penilai tapi mereka juga diharapkan untuk mengaudit jawaban dalam kurun waktu tiga menit. Hal tersebut bukanlah pekerjaan seorang penilai, tapi untuk memastikan feedback yang sesuai mengharuskan mereka untuk melakukan hal tersebut.

2. Sedang Mengembangkan Fitur Baru

Fitur baru Google Bard

Sepertinya Google ingin benar-benar mempertahankan julukan sebagai pesaing handal ChatGPT. Saat ini Google Bard kembali dikabarkan sedang mengembangkan fitur terbaru yang bertajuk asisten perencanaan. Fitur ini memungkinkan lebih banyak orang untuk bisa melakukan perencanaan dasar seperti rencana perjalanan dan rencana lain-lainnya.

3. Sudah Bisa Pakai Bahasa Indonesia

Google Bard Bisa Bahasa Indonesia

Masih bagian dari imbas pengembangan fitur, Google Bard juga memperluas jangkauan pengguna dengan menambah bahasa baru. Adapun bahasa yang ditambahkan oleh Bard sebanyak 40 bahasa, salah satunya adalah Bahasa Indonesia. Tambahan Bahasa ini sepertinya akan memberikan kemudahan baru bagi netizen Indonesia.

4. Dianggap Berbahaya

Google Bard Berbahaya

Terlepas dari kecanggihan membantu manusia meringankan pekerjaan, ternyata Bard juga merambah ke sebuah aktivitas yang terbilang berbahaya.  Dikutip dari laman website CNBC Indonesia bahwa pakar keamanan siber menyatakan Google Bard Memiliki kelemahan pada sistemnya.

Hal itu terungkap dari hasil pengujian tim peneliti yang mencoba menanyakan cara dan langkah melakukan penipuan melalui email. Dari hasil ketikan teks itu menunjukkan frasa yang secara detail memberikan instruksi untuk melakukan penipuan. 

Kesimpulan

Selayaknya suatu bentuk ciptaan yang dibuat menggunakan teknologi tentunya menyimpan kelebihan dan kekurangan. Sebagai manusia yang dibekali dengan otak tentunya memberikan kesempatan kepada kita untuk berpikir saat akan melakukan sesuatu terkait dengan kecanggihan teknologi. 

Namun, Google sebagai pelopor Bard AI ini seharusnya memberikan perhatian lebih pada sistemnya, karena tidak sedikit pengguna dari AI ini. Kemudian jumlah kriminalitas setiap harinya juga semakin meningkat. Jadi, sebaiknya manfaatkanlah teknologi sebagaimana fungsinya.

Tags: Technology AI Google Bard ChatGPT Artificial Intelligence
Other Stories