3 Camilan Khas Tegal Wajib Kamu Bawa Pulang

Camilan khas Tegal pertama yang wajib kamu bawa pulang adalah pilus kletuk. Memang benar kalau pilus bisa kamu temukan di manapun, entah dengan merek terkenal hingga tanpa merek dagang. Namun, pilus tersebut berbeda dengan pilus kletuk khas tegal yang sudah gurih tanpa isian. Selain itu, pilus Tegal juga cenderung berbentuk bulat kecil dengan bunyi, "kletuk" saat kamu memakannya. Kira-kira, apa yang membuat pilus Tegal beda?

Dibuat dari adonan tepung kanji, pilus kletuk Tegal dicampuri hijaunya daun kucai. Lalu, tidak ketinggalan juga dicampuri lembutnya tepung terigu dan rempah-rempah rahasia. Resep pembuatan pilus kletuk Tegal inilah yang membuat para pecinta kuliner jatuh cinta! Kamu bisa menikmati pilus kletuk secara langsung. Atau, menyajikannya bersama cilok dan siomay serta makanan berkuah yang segar seperti bakso, soto, dan mi ayam.

Untuk menemukan camilan khas Tegal pilus kletuk, kamu tidak akan kesulitan. Sekarang, sudah banyak kok para penjual pilus ini. Dari Warteg hingga penjual makanan online sudah bisa kamu larisi. Namun, pastikan keoriginalan pilus kletuk yang kamu beli, ya. Harga pilus kletuk Tegal saat ini masih sangat terjangkau, hanya mulai dari Rp1.000 per bungkus kecilnya.

Camilan khas Tegal kedua yang wajib kamu bawa pulang adalah kue tempel.Mendengar nama kue tempel khas Tegal rasanya penuh pertanyaan, ya! Bagaimana bisa kue ini dinamakan kue tempel. Sedangkan, kamu akan melihat kue ini tidak tampak seperti kue pada umumnya. Meninjau sejarah, kue tempel khas Tegal ini ternyata sudah terkenal sebelum kemerdekaan Indonesia. Tepatnya pada 1940, kue tempel Tegal sudah dijajakan secara turun-temurun oleh keluarga Mamah Cun.

Kue tempel khas Tegal sendiri memiliki nutrisi penting yang bersumber pada pisang raja. Lalu, ditambah manisnya gula Jawa atau gula merah. Untuk lapisan kriuk kue tempel, kamu bisa menikmatinya dengan rasa tepung beras ketan yang gurih dengan taburan kelapa parut. Sekilas, cara memasak kue tempel tradisional khas Tegal juga mirip kerak telor, lho. Pembuatan kue tempel akan bergantung pada daun pisang yang di masak untuk menutupi kue secara langsung pada wajan arang yang panas.

Kalau kamu sedang berada di kota Tegal, jangan lupa mampir ke Jalan Veteran dan Jalan HOS Cokroaminoto, ya. Sebab, kue tempel ini sudah langka dan diperkirakan hanya ada 2 pedagang yang masih aktif berjualan. Kedua lapak kue tempel tersebut pun hanya berjualan mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Per kue tempel, masih dijual seharga Rp7000.

Kemudian, camilan khas Tegal ketiga yang wajib kamu bawa pulang adalah olos. Pada umumnya, olos camilan khas Tegal diracik dengan potongan cabai rawit asli. Kamu pun bisa membawa olos setengah matang untuk dibawa pulang ke kampung halaman. Olos termasuk salah satu jenis gorengan yang berisi sayuran berupa kol. Lalu, dibentuk bulat dengan permukaan yang tidak sempurna. 

Seperti pilus kletuk Tegal, olos juga dibuat dari tepung kanji dan terigu sehingga menghasilkan tekstur agak keras di luar dan kenyal di dalam. Untuk menemukan olos asli di Tegal, kamu disarankan membelinya di desa Jatirawa, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Camilan olos bersejarah ini diperkirakan sudah ada sejak 1995, lho. 

Awal mulanya, terdapat penjual gorengan risoles bernama Ibu Khotiah. Sebab pembeli yang tidak menyukai isian risoles berupa wortel dan tauge, risoles Ibu Khotiah kini laris menjadi olos camilan khas Tegal yang legendaris. Kalau kamu bukan penikmat pedasnya cabai rawit, pilihlah olos dengan isian sosis, bakso, hingga daging ayam suwir dengan taburan bumbu bubuk. Per butir olos, biasanya harus kamu bayar mulai Rp500.

Sebagai penikmat kuliner, camilan khas Tegal di atas tidak boleh kamu lewati. Mengingat, sejarahnya juga sangat unik. Kalau tak sempat ke Tegal, bisa kali pakai jasa titip makanan! Semoga bermanfaat.