Pasca Rebranding Twitter, Elon Musk Mulai Perkenalkan Fitur Baru X
Twitter mengalami banyak perubahan signifikan setelah diambil alih oleh Elon Musk. Mulai dari batasan tweet per-hari yang sempat viral hingga perubahan logo yang membuat warganet geram. Kini Elon Musk perlahan-lahan kenalkan fitur baru X yang mengundang perhatian.
Hal tersebut diendus oleh media melalui postingan CEO X yang membeberkan aktivitas baru di aplikasi X yang dilakukan bersama tim. Netizen pun mulai bertanya-tanya akan kebenaran dari fitur yang dimaksud.
Kemudian pengguna lagi-lagi dibuat terkejut oleh pengakuan Elon Musk yang mengagumi aplikasi WeChat, dia menyatakan bahwa fitur X akan dibuat mirip dengan aplikasi asal Tiongkok tersebut. Akankah benar-benar direalisasikan?
Fitur Panggilan Suara dan Video
Twitter sempat disaingi oleh aplikasi jebolan Instagram, Threads, di minggu awal perilisannya. Hal tersebut tampaknya membuat Musk justru bangkit dan ingin menyaingi aplikasi dari Meta. Fitur X akan dibuat sejajar dengan Instagram dan Facebook.
Fitur panggilan suara dan video dibeberkan langsung oleh sang CEO melalui cuitanya "platform ini akan segera menghadirkan fitur panggilan suara dan video, kamu dapat berbicara dengan siapapun di belahan dunia tanpa harus memiliki nomor telponnya".
Jadi fitur ini memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan siapapun. Panggilan suara dan video nantinya akan diakses melalui DM. Sayangnya fitur yang direncanakan sejak bulan Mei ini belum dirilis untuk digunakan secara massal.
Tapi dapat dipastikan bahwa fitur ini sudah rampung, karena Andrea Conway selaku perancang X juga membuat cuitan " just called someone on X". Selaras dengan ungkapan Elon melalui tweet nya tadi yang mengisyaratkan fitur baru ini.
Belum ada kejelasan kapan akan dirilis, yang pastinya fitur semacam ini bukanlah hal baru lagi bagi netizen. Namun hal tersebut bukan sebuah penghalang bagi X untuk meraih julukan sebagai aplikasi yang multifungsi.
Siaran Langsung di X
Platform X adalah tempat Elon Musk mengumumkan setiap pembaruan dari aplikasinya. Baru-baru ini muncul juga pernyataan yang menggiring netizen untuk percaya akan fitur baru yang segera rilis.
Hal tersebut digadang-gadang setelah Elon mengunggah cuitan yang menceritakan suasana rapatnya menggunakan fitur live streaming. Diterangkan di akun X nya bahwa "video siaran langsung berfungsi cukup baik".
Pernyataan semakin dipertegas dengan unggahan potongan video siaran langsung dengan timnya, terungkap bahwa dia baru saja menyelesaikan rapat singkat dengan durasi 53 menit. Unggahan tersebut sontak menarik perhatian jagat maya sebanyak 3 juta tampilan di 2 jam pertama diposting.
Lantas kapan fitur ini bisa digunakan oleh pengguna X? Jawabannya belum bisa dipastikan, karena menurut Elon Musk fitur ini membutuhkan pengembangan yang lebih lanjut. Dia belum secara gamblang menetapkan tanggal rilis.
X akan dibuat Mirip WeChat?
Hah? Cukup mengejutkan mengingat citra aplikasi WeChat di Indonesia, aplikasi ini kerap kali dikaitkan dengan aktivitas yang kurang bagus. Namun, tujuan Elon Musk bukan menyamakan di segi itu. Jadi jangan salah paham dulu.
Sejak awal Elon memang sangat mengagumi aplikasi ini karena fiturnya yang kompleks, dia melihat bahwa WeChat bisa segalanya mulai dari obrolan, media sosial, pembayaran, hingga berkencan. Dia berharap bisa mendekati dan meniru kesuksesan aplikasi ini.
Mungkin itulah alasannya kenapa mulai mengembangkan fitur baru X, karena dia memang memiliki impian untuk mengubah aplikasi sosial media yang dibeli seharga 633,3 triliun menjadi aplikasi yang besar. Hal tersebut mulai berlangsung dengan pengenalan fitur baru.
Jadi, awalnya Twitter yang fokus utamanya untuk mengunggah cuitan saja berubah menjadi aplikasi yang komprehensif dibawah nama X. Kita tunggu saja fitur baru yang telah dijanjikan oleh sang CEO.
Kesimpulan
Fitur baru X adalah taktik baru yang disusun oleh Elon Musk untuk mewujudkan ambisinya menjadikan platform ini berada pada titik kesuksesan. Namun sayangnya realitas yang disaksikan setelah mengganti logo dari burung biru ke X kurang menarik simpati netizen.
Sementara kesuksesan dari pengembangan fitur media sosial dapat diukur langsung dari kesenangan penggunanya. Tapi kita tunggu saja fitur yang sedang dikembangkannya, meskipun netizen masih enggan move on dari Twitter logo burung biru, tapi fitur baru patutlah dicoba juga.
