ID
Home    Business    Benarkah Strategi Pemasaran Soft Selling Lebih Efektif dari Hard Selling?

Benarkah Strategi Pemasaran Soft Selling Lebih Efektif dari Hard Selling?

28 Jun 2023 06:46 WIB
Pemasaran soft selling
Margo Creator May Ansar
May Ansar

Menjalani sebuah bisnis adalah sebuah bentuk tanggung jawab yang besar. Kamu harus bisa menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan pendapatan dan mempertahankan konsistensi produk yang kamu miliki.

Beberapa cara dilakukan untuk mewujudkan tujuan itu. Para pebisnis menggunakan cara yang paling sesuai untuk menarik perhatian calon konsumen misalnya menggunakan berbagai macam strategi pemasaran untuk memaksimalkan tujuan.

Yang paling umum digunakan adalah strategi pemasaran soft selling dan hard selling. Lalu, bagaimana cara kerja strategi ini? Dan yang mana lebih unggul dan efektif dalam meningkatkan pendapatan?

Apa itu Soft Selling ?

Soft selling adalah teknik penjualan yang lebih menekankan pada kepentingan pelanggan dan hubungan yang baik antara penjual dan pembeli. Teknik ini dilakukan dengan menyampaikan informasi secara lugas dan jelas tentang produk atau jasa yang ditawarkan, tanpa menggunakan teknik persuasi yang agresif.

Jadi, dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran soft selling merupakan teknik menyentuh perasaan dan pikiran konsumen. Strategi ini disebut juga sebagai promosi secara tidak langsung.

Apa Itu Hard Selling ?

Hard selling adalah teknik pemasaran yang cenderung mendesak konsumen untuk segera membeli produk atau jasa yang tawarkan. Teknik pemasaran ini menggunakan bahasa yang yang terus terang.

Kamu mungkin sering menemukan sales di pinggir jalan atau di mall yang terkesan memaksa. Kamu bahkan tidak diberikan kesempatan untuk mempertimbangkan tawaran mereka, kamu dipaksa untuk membeli produk mereka saat itu juga. Itu adalah contoh dari hard selling.

Bagaimana Cara Kerja Soft Selling dan Hard Selling?

Cara kerja soft selling dan hard selling

Teknik pemasaran soft selling dapat dikatakan strategi yang tidak terburu-buru. Dalam melakukan pemasaran menggunakan taktik ini, kamu perlu memiliki kemampuan merangkai kata yang baik. 

Hal tersebut bertujuan untuk memikat hati para konsumen karena umumnya orang tidak suka dipaksa. Mereka lebih tergiur pada suatu hal yang benar-benar mengubah cara pandang dan yang paling mereka butuhkan saat itu.

Konsumen juga pasti mempertimbangkan banyak faktor sebelum membeli suatu barang. Pemilik bisnis menggunakan kecanggihan teknologi dengan memamerkan barang atau jasa di sosial media, mereka menampilkan komentar atau testimoni yang positif untuk mendapatkan hati konsumen.

Sementara itu, strategi pemasaran hard selling dapat disebut sebagai teknik yang terburu-buru. Perusahaan atau bisnis yang menggunakan taktik ini biasanya menggunakan tenaga sales dalam meningkatkan penjualannya.

Bahasa yang digunakan lebih to the point untuk memamerkan keunggulan produknya, tujuannya agar konsumen langsung mengerti. Perusahaan berharap produk atau jasa yang ditawarkan benar benar memberikan solusi bagi masalahnya.

Konsumen tidak diberikan waktu untuk berpikir agar pikirannya fokus kepada produk yang sedang ditawarkan saja. Dan biasanya para sales akan membandingkan produknya dengan produk dari kompetitor agar konsumen lebih percaya dan mau membeli saat itu juga.

Strategi Mana yang Lebih Efektif ?

Strategi pemasaran yang efektif

Strategi pemasaran soft selling dan hard selling masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Soft selling lebih berfokus untuk menciptakan hubungan kerjasama yang lebih panjang. Taktik ini untuk menjaga loyalitas konsumen pada produk atau jasa yang ditawarkan. 

Hal tersebut bertujuan agar konsumen melakukan pembelian lagi dan lagi. Namun, waktu yang diperlukan terbilang cukup lama karena bahasa yang digunakan juga tidak agresif. Dampak positif dari strategi pemasaran ini adalah meningkatkan kepercayaan brand kepada masyarakat.

Sedangkan hard selling lebih memilih untuk meningkatkan angka penjualan dan tidak terlalu memikirkan keberlangsungan kerjasama dengan konsumen. Bahkan kerap menimbulkan rasa kecewa pada konsumen karena produk tidak sesuai dengan deskripsi yang dijelaskan.

Namun, berbanding terbalik jika produk benar benar bagus karena konsumen akan susah berpaling ke produk lain. Kinerja sales juga akan meningkat karena skill mereka akan selalu digunakan setiap hari.

Kesimpulan

Secara singkat dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran soft selling lebih efektif daripada hard selling. Namun beberapa industri bisa menentukan taktik mana yang ingin digunakan, mereka bisa mempertimbangkan dan mengetahui yang mana lebih efektif setelah mencoba kedua cara ini.

Dan kembali lagi kepada visi dan misi perusahaan, jika tujuannya untuk meningkatkan hasil penjualan maka hard selling lebih efektif. Namun, ketika perusahaan lebih mementingkan loyalitas dan kerjasama jangka panjang maka soft selling adalah solusi yang tepat.

Tags: Business Pemasaran Marketing Soft Selling
Other Stories