EN
Home    Health    Asam Lambung Naik Gara-gara Hustle Culture? Waspadai 5 Hal Ini

Asam Lambung Naik Gara-gara Hustle Culture? Waspadai 5 Hal Ini

14 Oct 2023 12:34 WIB
Margo Creator Sefya Dian
Sefya Dian

Pernahkah kamu tiba-tiba merasa mual dan ulu hati terasa nyeri di kala sedang bertarung mengejar deadline?

Hati-hati, itu bisa jadi pertanda bahwa asam lambung kamu naik.

Ingatlah, investasi terbesar dalam hidup adalah kesehatan.

Ada kalanya memang beban kehidupan membuat kamu harus bekerja ekstra. Apa lagi ditambah dengan tren hustle culture yang semakin membuat kamu gila kerja.

Budaya hustle yang berasal dari tekanan sosial ini biasanya menetapkan standar produktivitas tidak realistis. Akhirnya, kamu sering kali mengabaikan kesehatan seperti begadang, melewatkan jam makan siang, terus-menerus minum kopi dengan dalih mencari ide, dan lain sebagainya.

Yap, selain kebiasaan pola hidup, kondisi psikologis tentu berkontribusi pada kenaikan asam lambung. Menurut penelitian Berta Yolanda Selviana, stres berlebihan dapat memicu pengeluaran asam lambung secara berlebihan. Tentu hal ini akan semakin membahayakan kondisi kesehatan kamu.

Jadi, meski beban hidup dan tekanan kerja akan terus menghantui, jangan sampai kamu abaikan kondisi asam lambung. Berikut 5 bahaya asam lambung naik yang perlu kamu waspadai.

1. Penyakit GERD Mengintai

Penyakit GERD Mengintai

Gastroesophageal Reflux Disease atau sering dikenal dengan GERD adalah kondisi di mana cairan lambung termasuk asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan gejala tidak nyaman seperti sensasi terbakar di dada dan regurgitasi asam. Kondisi tersebut seringkali dipicu oleh gaya hidup yang sibuk dan kebiasaan makan yang buruk.

Untungnya, bahaya asam lambung ini dapat dikendalikan dengan mengadopsi gaya hidup sehat seperti menghindari konsumsi kopi dan alkohol, serta berhenti merokok. Tindakan-tindakan ini akan membantu meringankan gejala GERD dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Gigi Rusak

Gigi Rusak

Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan gigi. Keadaan ini sering dikenal sebagai erosi gigi atau erosi asam. Asam lambung memiliki sifat korosif yang dapat mengikis lapisan pelindung enamel gigi. 

Akibatnya, gigi menjadi rentan terhadap kerusakan, seperti gigi sensitif, kerapuhan, dan bahkan retak. Pada tingkat yang lebih serius, kondisi ini dapat menyebabkan gigi menjadi terkikis hingga menyebabkan masalah yang membutuhkan perawatan gigi lanjutan, seperti restorasi atau penambalan. 

Oleh sebab itu, penting untuk mengelola asam lambung dan menghindari kebiasaan yang memperburuk kesehatan gigi seperti mengonsumsi makanan atau minuman asam dalam jumlah berlebihan. Menjaga keseimbangan pH dalam mulut juga krusial untuk melindungi enamel gigi dari efek negatif asam lambung.

3. Infeksi Paru-paru

Infeksi Paru-paru

Asam lambung yang naik bukan hanya mempengaruhi lambung, tetapi juga dapat menimbulkan ancaman serius terhadap sistem pernapasan. Infeksi paru-paru pneumonia aspirasi terjadi ketika asam lambung yang naik akhirnya terhirup hingga mencapai paru-paru. 

Gejalanya mencakup demam, batuk parah, nyeri dada, sesak nafas, kelelahan yang berlebihan, dan perubahan warna kulit menjadi pucat. Perlu diingat bahwa infeksi paru-paru ini akan berdampak fatal jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.

4. Potensi Esofagus Barrett

Potensi Esofagus Barrett

Esofagus barrett adalah komplikasi serius yang dapat muncul akibat terus-menerusnya kenaikan asam lambung. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel pada lapisan kerongkongan berubah menjadi sel-sel yang mirip dengan sel usus kecil. 

Esofagus barrett bisa menimbulkan kerusakan pada jaringan kerongkongan yang menghubungkan mulut dengan lambung. Oleh sebab itu, penyakit ini juga bisa berisiko pada kanker esofagus. Meskipun cenderung tanpa gejala khusus, gejala yang timbul seringkali mirip dengan GERD. 

5. Risiko Tinggi Kanker Esofagus

Risiko Tinggi Kanker Esofagus

Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa mengarah pada risiko serius, yakni kanker esofagus. Proses ini terjadi saat sel-sel kerongkongan mengalami pertumbuhan tidak terkendali akibat paparan berulang terhadap asam lambung. Gejalanya bisa tidak terdeteksi pada tahap awal, namun ketika kanker sudah berkembang, gejala muncul seperti kesulitan menelan, nyeri dada, dan penurunan berat badan tak terkendali. 

Faktor risiko utama adalah refluks asam lambung kronis yang memicu peradangan kronis pada kerongkongan. Lebih lanjut jika refluks ini berkembang menjadi kondisi barrett esophagus, risiko kanker esofagus meningkat secara signifikan. 

Oleh sebab itu, penting untuk mengkonsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala refluks asam lambung dalam jangka waktu lama. Langkah preventif dan pemantauan rutin adalah kunci dalam mencegah perkembangan serius ini.


Kesimpulan:

Dari 5 bahaya asam lambung di atas, penting untuk kamu memperhatikan kondisi kesehatan meski tekanan pekerjaan tidak bisa dielakkan. Namun,  dengan mengetahui bahaya ini, kamu akan menjadi lebih hati-hati untuk mengelola pola gaya hidup demi kesehatan. 

Tags: Health GERD Asam Lambung Hustle Culture Kesehatan
Other Stories